Senin, 11 Mei 2015

Bukchon Hanok Village, Gyeongbokgung Palace, Gwanghwamun Square, Cheonggyecheon Stream (Day 2)

Hello, Seoul! Our last night's sleep has never been this good! Hari ini tanggal 10 Mei 2015, hari kedua kami di Seoul. Tidur kami nyenyak banget semalam, sampai sampai baru bangun jam 9 pagi! Haha. Leyeh-leyeh sebentar sebelum mulai beres-beres dan mandi. Sarapan kami pagi itu adalah yoghurt yang gw bawa dari pesawat (maap pengiritan), buah buahan complimentary dari kamar hotel, dan cookies yang gw bawa dari rumah. Sekitar pukul 11, kami check out dari hotel dan langsung menuju Samseong Station (iyah, jalan jauh banget ngelewatin mall lagi), transit sekali sebelum turun di Hongdae Station. 

Spotted banner for Suho's birthday in Hongdae Station

Arrived safely in Kimchee Sinchon Guesthouse

Di hari kedua ini kami memutuskan untuk tinggal di Kimchee Sinchon Guesthouse sampai hari terakhir trip kami nanti. Kenapa memilih guest house ini? Tahun lalu waktu Mirra ke Korea, dia juga nginep di sini dan review dari dia sih memuaskan. Waktu kami booking kamar beberapa bulan lalu, kami dapet promo booking jadi waktu itu per orang per hari nya cuma harus bayar 10000 won, jadi untuk seminggu kami hanya bayar 60000 won atau sekitar 700ribu rupiah, murah banget kan? Tapi noted ya, kami memilih kamar yang dorm untuk 8 orang perempuan semua. Semakin sedikit isi kamar, semakin kamu mendapatkan privasi, tentunya akan semakin mahal harganya. Gw yang sebelumnya ga pernah nginep di dorm dengan begitu banyak orang ini jujur aja sempet takut kenapa-kenapa, tapi kupercayakan sajalah semuanya ke Mirra hihi. Kami sampai di guest house hari itu sekitar pukul 12, sayangnya kami belum bisa check in karena jam check in di kebanyakkan hotel atau guest house biasanya sekitar jam 2 atau jam 3. Akhirnya kami hanya meninggalkan koper dan melanjutkan perjalanan selanjutnya yaitu; cultural triiip!

YG Family; Yoo In Na, Kang Seung Yoon, Cha Seung Woon, and Akmu at the end
Hari ini kami berencana untuk mengunjungi beberapa tempat di Seoul yang kesannya cultural banget, jadi kalau kemarin kami udah menuntaskan tour de kpop kami, hari ini waktunya menelusuri kebudayaan orang Korea itu sendiri. Pertama, kami memutuskan untuk mengunjungi Bukchon Hanok Village. Hanok sendiri adalah rumah tradisional masyarakat Korea. Pemerintah Korea benar-benar memfasilitasi para turis yang ingin mengenal lebih dekat rumah tradisional Korea ini, maka dibuatlah area turis Bukchon Hanok Village ini. Di sini kami bisa mengelilingi sejumlah rumah yang masih mempertahankan unsur rumah tradisional, pokoknya khas banget deh. Untuk menuju ke sini, kami hanya perlu turun di Anguk Station exit 2, dan berjalan beberapa ratus meter mengikuti arah panah menuju Bukchon Hanok Village ini. Pokoknya ikuti aja petunjuk di situ, ga susah kok karena banyak sekali turis yang memang juga mau ke sana. Bahkan, kami sempat melihat ada Bukchon Hanok Village Information Center lho, di situ kita bisa mendapatkan brosur informasi seluk beluk Bukchon Hanok Village, dan semuanya gratis tis tis! 

Pemandangan menuju Bukchon Hanok Village

Banyak petunjuk arahnya jadi jangan khawatir nyasar 

Banyak banget toko yang lucu-lucu sepanjang perjalanan ke Bukchon Hanok Village

Cute caffe! 


Suka banget liat banyak lampion digantung sepanjang jalan menuju Bukchon Hanok Village

Kalau sering nonton drama Korea, pasti notice kalau Buckhon Hanok Village ini sering dijadiin setting di drama Korea, biasanya jadi tempat tinggal si tokoh utama. Yang paling gw inget sih pernah dipake jadi rumahnya Yonghwa di drama Heartstrings, ada satu scene waktu Yonghwa dan Park Shin Hye papasan di depan rumah mereka. Niatnya pengen nyari rumah itu begitu sampai di sini, tapi ternyata lumayan susah karena bentuknya yang mirip-mirip semua hihi. 



Salah satu hanok yang berfungsi sebagai museum
Karena dijadikan pusat kebudayaan, banyak dari beberapa Hanok ini yang dijadikan museum, cultural and learning center, cafe, tea house, bahkan ada yang dijadikan sebagai guest house buat yang pengen ngerasain hidup di Korea pada jaman dulu. Sekilas kami juga melihat ada penyewaan hanbok atau baju khas Korea, jadi pengunjung bisa nyewa hanbok sambil foto-foto dengan latar rumah hanok nya langsung, tapi karena kayaknya bayarnya cukup mahal, kami pun ga mampir ke tempat tersebut dan memilih untuk foto-foto sendiri aja hihi.  









Cuaca hari itu lumayan cerah tapi tetep aja adem, kayak di puncak lah pokoknya hihi. Hari itu juga lumayan banyak turis yang dateng ke daerah tersebut, ga cuma turis Asia tapi juga turis Western tertarik pengen tahu kebudayaan Korea ini. Sebenernya area Bukchon Hanok Village ini cukup besar, mungkin terdiri dari beberapa village, tapi karena kami anaknya agak males, jadi kami hanya mengunjungi village yang paling pertama dan paling depan aja, terus malah ngelanjutin liat-liat toko di sepanjang jalan kembali ke Anguk station.

loving the lanterns!

Suka banget liat Hanbok for kids!

Beragam souvenir dan merchandise

Ini adalah Hanok Village yang kami datangi, paling depan dan paling pertama

Mickey and Minnie wearing hanbok

Street food

Kecapean sambil liat peta dan destinasi selanjutnya, pic taken by Mirra ^^
Puas jalan-jalan di sekitar Bukchon, kami memutuskan untuk lanjut ke destinasi selanjutnya. Karena masih berada di daerah Bukchon dan dekat dengan Anguk Station, kami pun menyempatkan diri menyusuri daerah Insadong hanya demi memenuhi keinginan gw untuk ke Miss Lee Cafe! Postingan tentang Miss Lee Cafe atau salah satu cafe yang dikunjungi Yongseo Couple ini bisa dibaca di sini ya, sengaja dibikin beda postingan biar lebih puas hehe.

Kaki udah ga terlalu pegel karena udah duduk-duduk ngafe dulu, udah seneng abis nostalgia Yongseo dan foto-foto di Miss Lee Cafe, langsung lanjut dong ke destinasi selanjutnya yaitu Gyeongbokgung Palace. Gyeongbokgung Palace adalah istana terbesar dan istana utama yang dipakai kerajaan pada jaman dinasti Joseon dahulu kala. Setiap jam 10 pagi, jam 1, dan jam 3 sore, ada upacara pergantian penjaga (changing guard) yang bisa kita tonton, sayangnya kemarin waktunya ga pas dan pas kami nyampe situ udah hampir jam 4. Gyeongbokgung Palace ini semacam a must visit place buat turis, dan kita bisa explore istana yang luas banget ini seharian. Kita juga bisa nyewa hanbok beberapa jam dan make hanbok itu keliling istana ini sambil berasa tuan putri jaman dulu hihi. Tapi karena kami turis malesan, kami ga lama-lama di sini dan cuma foto-foto di depannya aja. Oya, Gyeongbokgung Palace ini bisa diakses melalui Gyeongbokgung Station exit 5, jalan dikiiit aja nanti langsung deh nyampe.

Abis keluar dari Gyeongbokgung Palace exit 5, kita akan ngeliat gate ini

Taraaaa.. sampe deh!

Our selfieeee

Main gate of Gyeongbokgung Palace dari dal am

Look at the details on the colorful ceilings, simply beautiful!

Di depan gate Gyeongbokgung Palace


Gwanghwamun Square

Kalo denger kata Gwanghwamun, pasti langsung inget lagunya Kyuhyun yang At Gwanghwamun hehe, jadi Gwanghwamun Square itu adalah kompleks yang berisi beberapa landmark historikal bagi masyarakat Korea, seperti Gyeongbokgung Palace, Patung King Sejong, dan Patung Jenderal Yi Sun Sin. Gwanghwamun Square ini letaknya pas banget di depan Gyeongbokgung Palace, jadi bisa dipastiin ga lengkap kalau kita cuma ke Gyeongbokgung Palace tapi ga ke Gwanghwamun Square.

Selfie di Gwanghwamun Square dengan latar belakang Gyeongbokgung Palace

Huruf Hangul, atau huruf yang dipakai oleh masyarakat Korea

The Great of King Se Jong


Menurut sejarahnya, King Se Jong ini adalah raja pada dinasti Joseon yang pertama kali memperkenalkan huruf Hangeul, yang kemudian dijadikan huruf atau alfabet yang dipakai oleh masyarakat Korea sampai sekarang ini. Patungnya besar dan berwarna bronze emas, menandakan kalau raja ini benar-benar dihormati. Selain patung King Se Jong, ada juga Patung Jenderal Yi Sun Sin yang terletak ga begitu jauh satu sama lain. Jenderal Yi Sun Sin adalah pemimpin perang pada jaman dulu, makanya dibuatlah patung untuk menghormati keberanian dan pengabdiannya pada bangsa Korea waktu itu.

Kayaknya lagi ada acara di sebrang King Se Jong Statue, rame sekali

Our selfie in front of Yi Sun Sin General Statue

Cheonggyecheon Plaza
Tahun 2011, saat gw baru tergila-gilanya sama apapun serba Kpop, gw sempet nonton video klip nya Super Junior dan SNSD, yang judulnya Seoul Song, sebuah lagu yang digunakan untuk mempromosikan kota Seoul. Lagu itu lah yang bikin kecintaan gw pada Seoul semakin menjadi dan terus bermimpi suatu hari nanti gw harus ke sana. Di salah satu scene video klip itu, Kyuhyun nya Super Junior lagi ngelukis di pinggiran Cheonggyecheon Stream ini, terus diceritain dia jatuh cinta sama Seohyun nya SNSD yang lagi kerja make topeng badut di sini. God know how many times I have played that movie video in my laptop :)) Jadi waktu beberapa bulan lalu gw dan Mirra ngerencanain itinerary ke Seoul ini, gw keukeuh memasukkan tempat ini di itinerary kita. Dan ternyata letaknya Cheonggyeocheon Plaza ini ga terlalu jauh lho dari Gwanghwamun Square, walaupun sempet nyasar dan kebingungan arah sambil liatin Google Maps. But after all its so worth it, tinggal jalan dan nyebrang sedikit dari Gwanghwamun Square dan voila ketemu deh ujungnya Cheonggyeocheon Stream ini.
The start of Cheonggyecheon Stream

Buletan di tengah itu kayak wishing pond, banyak yg ngelempar koin ke situ

Our selfieeee
Cheonggyeocheon Stream ini cocok banget dijadiin tempat duduk-duduk cantik, ditambah sore itu cuaca Seoul chilly banget walaupun ada sinar matahari juga. Aliran sungai Cheonggyeocheon ini cukup panjang, dan airnya jernih banget. Sayangnya waktu itu gw lagi pake rok dan tights, jadinya ga bisa nyelupin kaki di air sementara Mirra yang pake dress dengan bebasnya bisa main-main air huhu. 
What a cool place! Wish that Indonesia will have something like this
Seperti dilihat di beberapa foto di atas, menurut gw Cheonggyeocheon Stream ini bagaikan oase di tengah padang pasir haha. Alias terletak di tengah-tengah gedung bertingkat dan keramaian kota Seoul. Seru banget ya kalau di Indonesia juga punya banyak tempat seperti ini, jadi kalau lagi mumet kerjaan di kantor bisa ngabur bentar duduk-duduk cantik sambil refreshing di tempat kayak gini. 







Ga ketinggalan cantiknya, di sini juga banyak digantung pot bunga yang bikin sepanjang jalan di Cheonggyeocheon Stream ini makin cantik. Udahlah bersih, udaranya seger, dan jadi bikin banyak spot-spot buat foto cantik kayak gini hihi.




Street painter

Wishing pond from above
Gw dan Mirra pun nyoba buat ngelempar koin ke tengah tengah buletan di atas, tapi kok ya lumayan susah buat si koin bener-bener jatuh ke tengah buletan itu. Ujung-ujungnya koin kami hanya berhasil jatuh di pinggiran buletan itu haha, semoga sih tetep bisa ke sini lagi ya di masa mendatang :))


Im Siwan from Misaeng in subway station

Information board di lobby Kimchee Guesthouse, penuh dengan penawaran dan informasi lainnya
Setelah seharian puas jalan-jalan dan berpetualang muterin dari Hanok Village sampai ke Cheonggyeocheon Stream, akhirnya tibalah waktu untuk kami pulang ke guest house (yang bahkan belum kami check in tadi siang). Seneng banget karena walaupun kaki udah ga napak rasanya, tapi tempat-tempat yang udah kami rencanain dari awal berhasil kami datengin semuanya. Untuk menuju guest house kami, kami harus naik subway dulu, udah kebayang dong bakalan banyak jalan lagi haha. Kimchee Guest house Sinchon ini bisa diakses dari Hongdae Station exit 7, jalan sekitar 10 menitan, terus sampe deh di guest house kami. Tapi sebelumnya karena kami udah terlalu capek dan males buat nyari makan malam, kami menyempatkan diri mampir sebentar di convenience store deket guest house kami, dan pilihan makan malam jatuh pada nasi kepal segitiga isi ayam dan salmon di bawah ini. Ternyata selain super murah, masing-masing hanya 1000 won (sekitar Rp.10.000 pardon me ini makanan termurah yang ditemukan sejauh ini *meringis*), rasanya juga lumayan enak lho, favoritku sih yang isi salmon. Jadi isinya nasi ini ada salmon, saus mayonaise, dan nasinya dibungkus sama rumput laut. Enak, cocok banget buat turis yang berbudget rendah kayak kami hehe. 

Our dinner that night, nasi kepal isi ayam dan salmon

My bed that night

Tempat tidur gw dan tempat tidur Mirra yang bersebelahan

View from I sleep, comfy and warm. Me likey!
Setelah proses check in kami beres, kami pun langsung naik ke kamar dorm kami, dan untungnya saat itu di kamar dorm yang berisi 8 tempat tidur bertingkat itu baru diisi oleh satu mbak-mbak asal Amerika. Jadilah gw dan Mirra bisa bebas memilih tempat tidur kami. Gw pribadi emang takut untuk tidur di kasur bagian atas, jadi lah kami memilih 2 tempat tidur bawah paling pojok. Ini biar privasi kami berdua lebih terjaga aja sih, selain itu kan enak kalau naruh barang-barang jadi orang yang masuk atau mau lewat ga bakalan terganggu juga. 

Oh ya, menurut gw, Kimchee Guest house ini sangat recommended karena tempatnya bersih dan nyaman. Kami dapet fasilitas loker yang harus kami kunci kalau-kalau kami menaruh benda berharga. Selain itu yang jadi favorit gw pribadi adalah tersedia nya colokkan paaas banget di samping tempat tidur, scroll socmed sambil tiduran bukan masalah lagi hihi. Setelah beres mandi, dan tak lupa oles-oles Geliga (lagiii) di kaki, kami pun tertidur dan siap melanjutkan petualangan kami berdua besok hari. Tunggu cerita selanjutnya yaaa :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar